Contoh Laporan KKL
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA SISTEM PRODUKSI
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA (SEMARANG)
DI SUSUN OLEH :
AHMAD FAIZIN 0920000566
AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NAHDLATUL ULAMA’
STIENU (JEPARA)
Jalan Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara
LEMBAR PENGESAHAN
KULIAH KERJA LAPANGAN PADA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
( SEMARANG - JAWA TENGAH )
Diajukan guna memenuhi syarat menempuh program S .1.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ Jepara (STIENU) Jepara
Oleh :
Nama : Ahmad Faizin
NIM : 0920000566
Progdi : Akutansi
Jepara, Maret 2012
Menyetujui
Ketua Progdi Akuntansi
M Ali Ridho SE, Msi
Dosen Pembimbing
Aida Nahar SE, Msi
Mengetahui
Ketua STIENU Jepara
Setiyono,S.E, MM
NIY: 002 004 016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang bertemakan “ SISTEM INFORMASI PRODUKSI COCA COLA AMATIL INDONESIA “. Untuk memenuhi tugas Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kepada dosen pembimbing Ibu Aida Nahar SE, Msi Sebagai prasyarat Skripsi.
Makalah ini saya susun berdasarkan atas referensi yang saya miliki dan tak lain juga informasi yang saya peroleh dari kunjungan langsung di PT. COCA COLA AMATIL (CCA) yang bertemakan tentang Sistem Informasi Akuntansi.
Saya berharap dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan lebih luas kepada semua pihak. Kurang lebihnya saya mohon ma’af apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Saya selalu menerima kritik dan saran anda sekalian demi kesempurnaan makalah saya ini.
Jepara, Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 4
Latar belakang……………………………………………. 4
Rumusan masalah………………………………................ 5
Tujuan…………………………………………………….. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… 6
Landasan Teori……………………………………………. 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 10
Gambaran Perusahaan…………………………………….. 10
Pembahasan ...................................................................... 11
BAB IV PENUTUP………………………………………………………
Kesimpulan ……………………………………………..
Saran ……………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era ini mendorong kemajuan dalam berbagai bisnis. Adanya kemajuan ilmu dan teknologi memudahkan para pelaku bisnis dalam berbagai kegiatan seperti produksi, distribusi, pemasaran, komunikasi bisnis dan berbagai aspek lain yang akan menunjang kegiatan bisnis. Kombinasi manajemen yang baik dan Semakin canggih dan mutakhir teknologi yang digunakan oleh suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja dan efisiensi yang dihasilkan untuk mencapai target penjualan.
Bagi perusahaan manufaktur, proses produksi adalah salah satu dari proses yang paling penting. Dalam proses inilah manajemen berusaha melakukan efisiensi guna mendapatkan ouput produksi yang optimum dan sesuai dengan standar kualitas yang di inginkan perusahaan. Penggunaan proses produksi dan manajemen yang baik membentuk sebuah system yang menentukan kelayakan kualitas sebuah produk.
Coca Cola Amatil adalah salah satu perusahaan yang memproduksi minuman ringan dengan brand yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia bernama Coca Cola. Coca Cola Amatil menggunakan system informasi terintegrasi dalam mengelola system informasinya. Dengan adanya system terintegrasi ini di harapkan setiap bagian dalam perusahaan dapat menggunakan dan memanfaatkan informasi yang ada. Begitu juga halnya dengan bagian produksi yang akan memproduksi dengan kapasitas yang telah ditentukan berdasarkan forechast harian. Berdasarkan forechast inilah bagian produksi menjawab kebutuhan pelanggan yang mencapai ribuan krat tiap harinya. Sistem produksi yang canggih dengan menggunakan mesin mekanik dan sumberdaya manusia yang kompeten menghasilkan Coca Cola sebagai minuman menyegarkan.
B. RUMUSAN MASALAH
PT Coca Cola Amatil tidak hanya menggunakan mesin mesin canggih dan sumberdaya yang kompeten untuk menunjang proses produksinya tetapi juga manajemen yang baik dalam proses produksi. Coca Cola Amatil sangat memperhatikan segi kualitas, kuantitas, tepat biaya dan tepat waktu dalam proses produksi. Setiap tahap dalam proses produksi harus dikontrol guna menepati standar standar yang ditetapkan. Para pekerja di bagian produksi juga harus memperhatikan berbagai peraturan dan standar kinerja untuk mendukung ketepatan kualitas, kuantitas, waktu dan biaya.
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana prosedur yang membentuk sistem produksi dalam pembuatan Coca Cola sehingga mampu mengahasilkan produk yang dinilai tepat kualitas, kuantitas, waktu dan biaya.
TUJUAN PEMBAHASAN
Ada beberapa produk yang di produksi oleh Coca Cola Amatil diantaranya Sprite, Coca Cola, Minute Maid Pulpy, Fresh Tea dan A&W. Meski demikian pembahasan dalam makalah ini berfokus pada satu produk saja yaitu Coca Cola.
Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui dengan detail proses produksi yang dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil Semarang untuk memproduksi minuman Coca Cola dan prosedur yang membentuk fungsi tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa baik proses produksi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing dengan kompetitor lainnya walaupun dengan harga yang relative lebih tinggi dari kompetitor lainnya untuk produk yang sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun dokumen dokumen yang digunakan dalam system pengawasan produksi adalah:
Surat Order Produksi
Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen produksi, yang di tunjukan kepada bagian bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi dan jangka waktu seperti yang tercantum dalam surat order produksi tersebut.
Daftar Kebutuhan Bahan
Dokumen ini merupakan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang dicantumkan dalam surat order produk.
Daftar Kegiatan Produksi
Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan jenis fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi.
Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produkyang tercantum surat order produksi. Dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang.
Bukti Pengembalian Barang Gudang
Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang. Pengembalian bahan ini umumnya disebabkan karena adanya sisa bahan baku dan bahan penolong yang tidak dipakai dalam proses produksi.
Kartu Jam Kerja
Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi
Laporan Produk Selesai
Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu kepada fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi persediaan serta fungsi akuntansi biaya
Sedangkan fungsi yang terkait dalam system pengawasan produksi adalah:
Fungsi penjualan.
Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi.
Fungsi produksi.
Fungsi gudang.
Fungsi akuntansi biaya.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Prosedur Order Produksi
Menurut karakteristik produksinya, prosedur order produksi dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi dua tipe: (1) Prosedur order produksi khusus dan (2) Prosedur produksi berulangkali. Prosedur order khusus umunya digunakan dalam perusahaan produksinya berdasarkan pesanan, yang merupakan prosedur pemberian perintah kepada fungsi produksi untuk berproduksi berdasarkan jumlah dan spesifikasi tertentu yanh di tentukan oleh pesanan. Sedangkan prosedur order produksi berulangkali umumnya digunakan oleh perusahaan yang berproduksi massa, yang merupakan prosedur pemberian perintah kepada fungsi produksi untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dalam periode waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan persediaan.
Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang.
Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dari fungsi gudang.
Prosedur Pencatatan Jam Kerja Langsung.
Surat order produksi yang digunakan oleh Departemen Produksi biasanya dilampiri dengan daftar kebutuhan bahan baku dan daftar kegiatan produksi.
Prosedur Produk Selesai.
Order produksi yang telah diselesaikan perlu diserahkan dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Prosedur produk selesai merupakan prosedur penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum PT Coca Cola Amatil
PT Coca Cola Amatil berlokasi di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dan berdiri di area seluas 7 hektar. 3,2 hektarnya merupakan lokasi pabrik, kantor, gudang, dan pemasaran. Sedangkan sisanya untuk gudang dan pemasaran. PT Coca Cola Amatil mulai beroperasi pada 5 Desember 1979. Produk produknya antara lain adalah Coca Cola, Sprite, Minute Maid Pulpy, Fanta, Mineral water bernama Bonaqa, Tie in bottle dengan label Hi-C.
Mesin mesin yang digunakan berasal dari luar negeri. Kapasitas produksi untuk minuman botol adalah 500 botol per menit dan ini merupakan kapasitas maksimal. Sedangkan kemampuan memproduksi minuman kaleng adalah 300 kaleng per menit. Kemampuan untuk memproduksi air mineral adalah 100 botol permenit. Kapasitas mesin dalam memproduksi minuman dalam kaleng dan air mineral dalam botol masih bisa di tambah.
Dalam pembuatan minuman Coca Cola, PT Coca Cola Amatil memiliki bebarapa bagian atau divisi dimana bagian bagian tersebut melaksanakan tugasnya masing – masing dan membentuk system produksi.
SISTEM PRODUKSI COCA COLA PADA COCA COLA AMATIL
Sebelum membahas masalah system produksi, terlebih dahulu akan dijelaskan bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan Coca Cola yang terdiri dari:
Bahan Baku
Air
Gula Pasir
Concentrate
Carbon Dioksida (CO2)
Bahan Penolong
Kaporit (Ca(OCl2))
Lime (Ca(OH2)
Fero Sulphate ( FeSO4)
Filter Aid
Active Carbon
Sand Filter
Resin
Caostic Soda
Soda Ash
Kalium Permanganate
Calium Clorida
Bagian bagian yang membentuk system produksi terdiri atas:
Bagian gudang
Di gudang bahan bahan berkualitas terbaik yang terdiri atas gula standar industry, air murni, carbonasi dan concentrate diseleksi.
Bagian Pencampuran
Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan syrup yang merupakan campuran antara air gula dan Concentrate. Kemudian airnya disaring untuk mendapatkan kualitas terbaik. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir. Setelah pencampuran tersebut kemudian ditambahkan carbon dioksida.
Bagian pencucian
Dalam bagian ini botol botol dicuci, dibilas kemudian disterilkan dengan desinfectan. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi.
Bagian pengisian dan penutupan
Botol botol yang telah bersih dan disterilkan tersebut kemudian diisi. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
Bagian pengkodean.
Dalam proses ini, botol botol yang telah terisi dan sudah diperiksa jumlah dalam tiap botol dan kadar higienis yang sempurna, kemudian diberi kode sesuai dengan tanggal, bulan, dan Shift pabrik pembuatan.
Pengemasan dan pengangkutan
Setelah diberi kode produksi dan label kemudian dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.
Sebagian besar produk-produk tersebut didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan ditempatkan berderet, maka akan bisa sepanjang lebih kurang 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan Coca Cola sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan memahami proses produksi pada PT Coca Cola Amatil, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam proses tersebut diketahui sejumlah prosedur yang membentuk system produksi.
Pada prosedur order produksi diketahui bahwa PT Coca Cola Amatil menggunakan tipe prosedur produksi berulang kali. PT Coca Cola Amatil adalah perusahaan yang berproduksi massa, yang merupakan prosedur pemberian perintah kepada fungsi produksi untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dalam periode waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan persediaan dan penjualan. Kebutuhan tersebut merupakan hasil forchasting penjualan harian yang dilakukan oleh fungsi perencanaan.
Pada saat barang dari gudang dipindah ke pabrik untuk melakukan proses produksi, dari tahap pencampuran sampai dengan tahap pengemasan, terjadi prosedur permintaan bahan baku dari fungsi gudang ke fungsi produksi yang jumlah kuantitasnya ditentukan oleh fungsi perencanaan dan fungsi pengawas produksi dengan prosedur yang telah ditentukan.
Setaip pekerja dalam PT Coca Cola Amatil wajib mematuhi peraturan dan memilik kartu jam kerja dalam bentuk Absen Amano dan Scan. Dalam bagian tertentu dalam fungsi produksi mereka memiliki operating list sesuai dengan perintah produksi yang wajib mereka kerjakan. Ini menunjukan terdapat prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung.
Setelah proses produksi selesai kemudian terjadi penyerahan dari bagian produksi ke bagian gudang. Setelah itu dari informasi bagian penjualan, Coca Cola didistribusikan dengan truk-truk besar ke pelanggan dan outlet- outlet. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi prosedur produk selesai dimana produk yang telah diselesaikan diserahkan dari fungsi produksi ke fungsi gudang.
B. SARAN
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar